Hasil Penelitian Setelah diadakan penelitian di SMPN 1 Jogorogo, dapat disampaikan upaya-upaya pengembangan sumber daya pendidikanya adalah sebagai berikut:
Usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan yang dilakukan di SMPN 1 Jogorogo untuk tenaga kependidikan yang kebanyakan guru-gurunya sudah mendekati masa pensiun dengan mengadakan pelatihan terkait penerapan kurikulum 2013. Pelatihan ini sengaja dilakukan disekolah dengan menghadirkan tenaga profesional dibidangnya.
Di SMPN 1 Jogorogo juga diadakan kegiatan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) tingkat sekolah yang dibimbing oleh guru senior, guna merencanakan, dan mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu pada kurikulum yang telah ditetapkan oleh Menteri Pendidikan. Dari hasil MGMP SMPN 1 Jogorogo diharapkan mampu meningkatkan prestasi dan mutu pendidikan.
Pengembangan sumber daya manusia juga dilakukan dengan mengirim tenaga kependidikan (baik guru maupun karyawan) untuk mengikuti kegiatan keprofesionalan berupa seminar, workshop, dan pelatihan baik yang diadakan oleh daerah maupun pusat dilingkungan kemeterian pendidikan maupun kementerian agama (bagi guru Pendidikan Agama).
Sedangkan untuk pengembangan sumber daya bukan manusia, usaha yang dilakukan pihak SMPN 1 Jogorogo dalam mengelola keuangan yaitu dengan cara penggunaan anggaran diusahakan benar-benar sesuai dengan yang direncanakan dan seefisien mungkin. Setiap penyimpangan dari rencana, harus disertai dengan alasan yang jelas dan meminta persetujuan kepada pihak yang berwenang sebelum dilaksanakan.
Untuk pengembangan sarana prasarana di SMPN 1 Jogorogo, membentuk tim pelaksana perawatan berkala yang bertugas mengecek dan membuat daftar sarana dan prasarana yang ada disekolah untuk diadakan perbaikan atau penggatian.
Usaha lain yang dilakukan SMPN 1 Jogorogo untuk mengembangkan sumber daya pendidikan dengan membentuk tim pengembang sekolah yang terdiri dari perwakilan guru, staf administrasi, wakil wali murid dan komite.
Untuk keberhasilan pendidikan semua sumber daya pendidikan harus sejalan dan saling menunjang. Keberadaan guru sangat dibutuhkan dan memegang peranan penting demi suksesnya pendidikan. Untuk itu guru harus profesional, mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta lingkungannya. Pelatihan-pelatihan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan profesionalisme guru. Kenyataan yang ada pelatihan itu belum merata, masih banyak guru yang belum sempat mengikuti pelatihan sementara guru yang lain sering mengikuti pelatihan.
Sarana prasarana juga tidak kalah pentingnya dengan tenaga kependidikan untuk menunjang keberhasilan pendidikan. Apabila sarana prasarana terpenuhi dengan kondisi yang baik atau layak maka kegiatan pembelajaran akan berjalan dengan lancar dan menyenangkan. Peserta didik akan belajar dengan nyaman apabila berada dilingkungan yang nyaman dan aman.
Berdasarkan hasil penelitian di SMPN 1 Jogorogo, masih terdapat kendala-kendala dalam pengembangan sumber daya pendidikan yang berakibat menghambat tercapainya tujuan pendidikan. Kendala-kandalanya antara lain:
Terkendala waktu. Hampir semua guru di SMPN 1 Jogorogo memiliki lebih dari 30 jam tatap muka perminggu. Sehingga tidak ada waktu luang untuk mengukuti kegiatan peningkatan kompetensi seperti seminar, diklat maupun workshop yang dilaksankan pada saat jam kerja efektif. Apabila guru mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi, maka peserta didik yang akan dirugikan. Padahal peningkatan kompetensi bagi tenaga kependidikan sangat dibutuhkan seiring dengan perubahan kurikulum yang berlaku.
Kebanyakan tenaga kependidikan di SMP Negeri 1 Jogorogo mendekati usia pensiun. Dua tahun yang akan datang tenaga guru di SMP Negeri 1 Jogorogo sudah berkurang 20% karena pensiun. Guru-guru yang mendekati masa pensiun sudah enggan apabila diminta untuk mengikuti peningkatan kompetensi dengan alasan kurang mampu menguasai IT, dan sudah mau pensiun.
Kekurangan tenaga guru pada mata pelajaran tertentu, sehingga seorang guru harus mengajar lebih dari satu mata pelajaran yang bukan bidang/keahliannya. Apabila guru mengajar diluar mata pelajaran yang seharusnya diampu, maka kegiatan pembelajaran berjalan kurang lancar.
Terbatasnya dana dari pemerintah. Dana yang diterima sekolah dari pemerintah terkadang tidak mencukupi untuk oprasional sekolah. Banyak biaya tak terduga yang harus dibayarkan oleh pihak sekolah diluar rencana anggaran yang telah ditetapkan.
Adapun solusi yang ditawarkan pihak SMP Negeri 1 Jogorogo untuk mengatasi kendala dalam mengembangkan sumber daya pendidikan guna untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan adalah:
Pihak sekolah menyelenggarakan kegiatan peningkatan kompetensi guru dengan mengundang tenaga profesional ke sekolah pada hari libur dengan biaya mandiri dari guru. Kegiatan sengaja dilakukan pada hari libur atau diluar jam kegiatan pembelajaran dengan tujuan agara tidak mengganggu atau mengurangi waktu mengajar. Guru bisa meningkatkan kompetensi tanpa menggangu tugas mengajar, sementara siswa bisa belajar tengan tenang dan nyaman karena didampingi oleh guru.
Pihak sekolah bekerja sama dengan pihak terkait mengangkat tenega kependidikan honorer yang bertugas membantu tenaga administrasi dan untuk memenuhi kekurangan guru. Dengan mengangkat tenaga honorer yang sesuai dengan bidang keahliannya diharapkan mampu meningkatkan mutu sekolah.
Untuk mengatasi kendala keuangan, sekolah menjalin kerja sama dan membangun kepercayaan dengan pihak komite, masyarakat dan dunia usaha untuk menggali dana. Sekolah menawarkan program-program yang akan menjadi ciri khas dan keunggulan SMP Negeri 1 jogorogo, sehingga calon donatur tertarik dan mau menginvestasikan hartanya demi kemajuan dan keberhasilan program sekolah.