Strength (S)
Profitabilitas pendapatan yang tinggi
Tenaga kerja terampil
Jaringan Penjualan dan Saluran Distribusi Barang
Pengalaman unit bisnis
Tingkat pertumbuhan bisnis tinggi
Brand image
Weaknes (W)
Rumit dalam struktur pajak
Marjin operasi yang lebih rendah pada ekspansi proyek
Harga tinggi untuk rumah hunian dan apartemen
IFE Matrix (Strength)
|
Key Internal Factors
|
Weight
|
Rating
|
Weighted Score
|
|
Internal Strenghts
|
|
|
|
1
|
Telah ada jaringan distribusi dan penjualan
|
0.08
|
2
|
0.16
|
2
|
Barriers of market entry
|
0.10
|
3
|
0.3
|
3
|
High profitablity and revenue
|
0.15
|
4
|
0.6
|
4
|
Skilled workforce
|
0,05
|
2
|
0.1
|
5
|
Unit bisnis yang Berpengalaman
|
0.05
|
2
|
0.1
|
6
|
High growth-rate
|
0.10
|
4
|
0.4
|
7
|
Perseroan berhasil meningkatkan kontribusi pendapatan berulang dengan peningkatan sebesar 9,1% pada tahun 2020.
|
0.05
|
2
|
0.1
|
|
Total
|
0,58
|
|
1.76
|
|
Key Internal Factors
|
Weight
|
Rating
|
Weighted Score
|
IFE Matrix (Weakness)
No
|
KEY INTERNAL FACTORS
|
WEIGHT
|
RATING
|
WEIGHTED SCORE
|
|
Internal Weaknesses
|
|
|
|
1
|
Kompleks dalam struktur pajak
|
0.19
|
4
|
0.76
|
2
|
Lower operating margin on project expansions: APLN booked 2013 lower operating margin of 14%
|
0.05
|
2
|
0.1
|
3
|
Harga tinggi untuk rumah hunian dan apartemen
|
0.08
|
3
|
0.24
|
4
|
Masalah pada proyek Pluit Kota Validitas pada lisensi proyek Pluit Kota Departemen perikanan mengklaim bahwa lisensi untuk proyek Pluit Kota APLN harus berada di bawah yurisdiksi mereka Namun, itu dikeluarkan oleh pemerintah daerah
|
0.10
|
3
|
0.3
|
|
TOTAL
|
0.42
|
|
3.16
|
|
TOTAL S + W
|
1.00
|
|
3.16
|
Dari matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Agung Podomoro Land yang telah dianalisis, dapat diketahui jika PT Agung Podomoro Land tbk memiliki posisi internal yang cukup kuat.
Analisis Eksternal Perusahaan
Pada penelitian analisis eksternal kali ini, kami membagi menjadi 3 lingkungan, yaitu Macro environment (Menggunakan PEST Analysis) , Micro Environment (Menggunakan Porter 5 Forces), dan yang terakhir yaitu Operating/Internal Environment.
Macro Environment (PEST Analysis)
POLITICAL
|
Di Indonesia pergantian pemimpin memberikan dampak terhadap politik, yang akan mengubah kebijakan politik yang nantinya akan berpengaruh terhadap bisnis yang dapat memberikan peluang dalam berbisnis sekaligus juga menjadi ancaman baru dalam bisnis. Dimana akan berpengaruh baik langsung maupun pengaruh tidak langsung terhadap perekonomian dan didalam dunia bisnis yang ada di
Indonesia.
|
ECONOMIC
|
Nilai tukar Rupiah terdepresiasi cukup dalam terhadap mata uang dolar Amerika Serikat. Inflasi masih tinggi pengaruh dari kenaikan harga BBM bersubsidi yang mendorong kenaikan harga-harga. Rata- rata suku bunga Bank Indonesia ‘BI Rate’ naik, begitu pula suku bunga perbankan yang menunjukkan tren meningkat. Upah buruh dan tarif listrik mengalami kenaikan. Indonesia juga urbanisasi derasnya arus yang memiliki menciptakan peluang permintaan tinggi dari properti
seperti ruang ritel, kantor, dan tempat tinggal.
|
SOCIAL
|
Adanya peningkatan perubahan gaya hidup di kota-kota besar yang membutuhkan properti berkualitas. Tidak hanya sebatas tempat tinggal namun hunian yang mendukung gaya hidup kaum urban, dikenal dengan konsep kawasan hunian terpadu yang terintegrasi atau
“Integrated Living Concept”.
|
TECHNOLOGY
|
Dunia teknologi semakin berkembang dan cepat sekali bergerak dan semakin membantu untuk menunjang pasar properti. Dilansir dari konsultan Properti Internasional Knight Frank, mengidentifikasi teknologi yang akan merubah dan memberikan dampak signifikan terhadap pasar properti ( Office Robots, Koneksi internet dengan
barang, Drones, Driverless Car dan 3D Printing (mesin cetak 3 D)
|
Micro Environment (Porter 5 Forces)
Rivalry Among Competitor
|
Di Industri Properti, Agung podomora memiliki banyak pesaing Agung Sedayu Group, Ciputra World, Bakrie Land dll.
|
Barriers To Entry
|
Prospek bisnis properti semakin memperlihatkan hasilnya di dunia bisnis indonesia, ditambah oleh permintaan pasar akan produk perumahan dan kawasan komersiial yang modern semakin meningkat. Hal ini membuat banyak
pelaku bisnis tertarik untuk masuk dalam bisnis ini.
|
Availability of Substitutes
|
Ancaman Produk Pengganti untuk produk APLN sangat banyak, karena kompetitor lebih kreatif dalam pembangunan desain dan tata letak. Serta penawaran harga yang lebih murah memungkinkan terjadinya ancaman produk oleh pesaing. NAmun Agung Podomoro
juga memproduksi produk substitusi sendiri.
|
Power of Buyer
|
Kekuatan pembeli atau konsumen rendah, karena konsumen tidak dapat memaksa pemasok untuk menurunkan harga dan mendapatkan kualitas serta pelayanan yang tinggi.
|
Power of Supplier
|
Daya tawar APLN tinggi, hal ini dapat dilihat dari setiap peluncuran produknya selalu diterima oleh baik oleh masyarakat.
|
Operating/Internal Environment
COMPETITORS
|
Agung Podomoro memiliki keragaman pesaing yang membuat produk dab tujuan yang sama namun fitur atau desainyang berbeda. Pesaing seperti Lipo kerawang, Agung Sedayu Group, Ciputra World,
Bakrie Land dan lainnya.
|
CREDITORS
|
Bank Internasional Indonesia (BII), Bank CIMB Niaga (CIMB), JP Morgan , Bank Permata, dan BNI.
|
COSTUMERS
|
Segmen pasar high-rise Agung Podomoro Land beragam, mulai dari middle-low, middle, sampai middle-up dengan harga maksimal Rp 9 miliar per unit. Masing- masing ada pangsa pasar tersendiri . APLN mencoba untuk mencapai kebutuhan semua segmen pelanggan dari tengah ke
tinggi.
|
LABOR
|
Jumlah karyawan APLN dan entitas anak pada tahun 2018 adalah 1.525 karyawan. Agung juga terus mengembangkan karyawan dalam rangka mempertahankan kualitas kinerja Perseroan.
|
SUPPLIER
|
Perseroan membeli bahan baku dalam mata uang Rupiah karena sebagian besar bahan baku disediakan oleh pemasok dalam negeri. (PT Totalindo Eka Persada PT Totalindo Eka Persada PT Nusa Raya
Cipta PT Nusa Raya Cipta Tbk dll)
|
Opportunity and Threats
Opportunity (O)
Tingginya permintaan properti di Indonesia
Perusahaan memiliki persediaan pengganti
Perusahaan memperoleh peningkatan aktiva lancer
Berhasil meminimalkan dampak dari melemahnya nilai Rupiah terhadap Dolar AS
THREATS (T)
Peningkatan tingkat bunga
Melemahnya nilai Rupiah terhadap Dolar AS
Ekonomi global yang tidak menentu
Biaya perawatan
Perubahan peraturan pemerintah seperti: pajak, perjanjian dll
EFE Matrix (Opportunities)
KEY EXTERNAL FACTORS (OPPORTUNITIES)
|
WEIGHT
|
RATING
|
WEIGHTED SCORE
|
Aset lancar meningkat dari akhir 2019 sebesar Rp29,46 triliun menjadi Rp30,63 triliun pada tahun 2020.
|
0.05
|
2
|
0.10
|
Tingginya permintaan properti di Indonesia
|
0.10
|
3
|
0.30
|
APLN berhasil meminimalkan dampak dari nilai melemahnya Rupiah terhadap US Dolar.
|
0.05
|
3
|
0.15
|
Perusahaan menaikkan biaya pelayanan kepada penyewa mal-nya.
|
0.05
|
2
|
0.10
|
Sampai dengan saat ini, Perseroan memiliki 48 anak perusahaan (baik dengan kepemilikan langsung maupun tidak langsung)
|
0.03
|
2
|
0.06
|
Perseroan memiliki self availabilities of substitute
|
0.07
|
4
|
0.28
|
Bank Indonesia memperluas KPR (Kredit Pemilikan Rumah) kebijakan.
|
0.05
|
3
|
0.15
|
High Number of Backlog
|
0.05
|
2
|
0.10
|
TOTAL
|
0.4
|
|
1.21
|
EFE Matrix (Threats)
KEY EXTERNAL FACTORS (THREATS)
|
WEIGHT
|
RATING
|
WEIGHTED SCORE
|
Meningkatnya suku bunga
|
0.05
|
3
|
0.15
|
Regulasi Bank Indonesia terkait rasio pinjaman terhadap nilai aset (LTV) dan mekanisme pencairan dana KPR
|
0.10
|
4
|
0.40
|
Melemahnya mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika
|
0.15
|
3
|
0.45
|
Kebutuhan masyarakat terhadap properti diperkirakan turun karena adanya ketidakpastian kondisi ekonomi global.
|
0.05
|
2
|
0.10
|
Berdasarkan penelitian REI (Real Estate Indonesia), industri properti adalah industri yang paling menarik dari industri lainnya di Indonesia sehingga banyaknya pesaing.
|
0.05
|
2
|
0.10
|
Inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga BBM di Indonesia
|
0.03
|
3
|
0.09
|
Maintenance Cost
|
0.02
|
2
|
0.04
|
Perubahan peraturan pemerintah(tax, agreements, etc)
|
0.10
|
4
|
0.40
|
Total
|
0.6
|
|
2.97
|
Total O + T
|
1.00
|
|
2.97
|
Share with your friends: |