Berdasarkan QSPM Matrix diatas, total score tertinggi ada pada strategi 2.
Berikut penjabaran rencana aksi dari strategi tersebut:
No
|
Program
|
Succes Indicator
|
Stakeholder
|
Year
|
External
|
Internal
|
Othe rs
|
2021
|
2022
|
2023
|
Strategi : Mengembangkan kemitraan dengan pemerintah daerah dan pihak lain di property industry.
|
1
|
Mengembangk an ketrampilan tenaga kerja
|
Skill dan knowledge tenaga kerja bertambah, value perusahaan ikut meningkat
|
|
HRD
|
|
v
|
v
|
v
|
2
|
Memberikan pelatihan untuk para tenaga kerja (skill and
knowledge)
|
|
v
|
|
v
|
3
|
Membangun brand image dengan pemasaran yang baik
|
Perusahaan dikenal oleh kompetitor dan mitra terkait
|
|
Marketin g
|
|
v
|
|
|
4
|
Menambahkan pengalaman unit bisnis yang baik dan kompeten
|
Meningkatnya kualitas unit bisnis dari sebelumnya
|
|
OP & Marketin g
|
|
v
|
v
|
v
|
5
|
Menyiapkan planning guna kejadian tak
terduga
|
Siap menghadapi kejadian tak
terduga
|
|
Manajer Proyek & OP
|
|
v
|
v
|
v
|
6
|
|
|
|
|
|
v
|
v
|
v
|
|
Memiliki harga terjangkau untuk rumah hunian dan
apartemen
|
Meningkatnya jumlah penjualan
|
Perkembang an harga pasar & kompetitor
|
|
|
|
|
|
Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah mendalami dan menganalisa berbagai sudut dan pemahaman mengenai strategi perusahaan, mulai dari formulasi, implementasi, dan evaluasi dapat dilihat sebagai bagian yang dapat dilihat atas pencapaian dari sebuah perusahaan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Berbagai strategi ini diterapkan PT Agung Podomoro Land untuk mendukung memperluas pasar, memenuhi kebijakan pemerintah serta kebutuhan masyarakat di segmen pengembangan properti serta infrastruktur, dapat terlihat banyaknya loyalitas dari para konsumennya untuk menikmati produk dari PT Agung Podomoro Land. Dalam perjalanannya, praktik bisnis yang dijalankan oleh PT Agung Podomoro Land sudah sangat terarah untuk mencapai nilai tambah dan berusaha untuk meningkatkan kinerja sumber daya nya sehingga bisa memperkuat citra nya sebagai pengembang properti yang bersaing di Indonesia, menciptakan kondisi persaingan sehat didalam persuhaan maupun diluat perusahaan, memperkaya iklim usaha yang dapat dinikmati bagi pihak terkait, baik komisaris, manajemen, karyawan, pemasok, masyarakat, dan pemerintah.
Strategi yang diterapkan oleh PT Agung Podomoro Land sangat terlihat untuk selalu diciptakan dari consumer based dengan melihat berbagai indikasi selera, keinginan, harapan, inspirasi hunian berkelas di pusat kota. Dari hal ini juga, memperkuat kinerja sumber daya interlan, melakukan pengembangkan kemitraan dengan pemerintah daerah dan pihak lain di properti industri. serta melakukan aktivitasnya seperti sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku. PT Agung Podomoro Land mampu memperkuat posisi mereka sebagai industri properti yang prestigius dengan memperluas jaringan dan kemitraan dengan pihak pihak yang akan memberikan hubungan positif dengan perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini dilakukan secara intensif dan berkesinambungan untuk mendapatkan hasil sesuai dengan harapan perusahaan.
Saran
Secara keseluruhan PT Agung Podomoro Land sangat perlu untuk bergantung pada investasi dan pengembangan mitra baik yang baru maupun lama untuk membangun hubungan dengan konsumen, supplier, maupun pihak pemerintah
terkait, tentunya dengan menyediakan hunian dan infrastruktur yang membuat konsumen nyaman serta memperkaya kehidupan mereka. Dengan kata lain, PT Agung Podomoro Land sendiri perlu terus meningkatkan dalam infrastruktur dan kemampuan perusahaan secara menyeluruh untuk mengimbangi ketidakstabilan yang akan datang, sekaligus mengembangkan kemitraan dengan pihak pihak baru di daerah yang ingin dipenetrasi maupun yang sudah di tempati untuk melancarkan kemajuan perekonomian dan industri properti itu sendiri di Indonesia.
BAB VI
DAMPAK COVID-19 TERHADAP PERUSAHAAN
6.1 Perubahan Kondisi Supply and Demand
Virus Corona dan pandemi memiliki efek yang masif terhadap berbagai sektor, sama halnya dengan sektor lain, industri pengembangan perumahan terdampak dari pandemi ini. Penurunan nilai ekonomi dan terhambat nya pengembangan disebabkan berbagai protokol kesehatan dan berbagai pembatasan atas dasar kesehatan bersama membuat pengembangan perumahan terhambat dan mengalami penurunan demand dan supply. PT. Agung Podomoro Land terlihat sangat jatuh dalam kerugian ini, tercatat untuk kuartal pertama APLN (PT. Agung Podomoro Land) mengalami kerugian sebesar 325 Milliar rupiah, hal ini juga didukung dengan perubahan yang besar dari penjualan pada tahun 2019 dengan 2020 yang berkisar menjadi Rp 1,72 triliun dari sebelumnya Rp 1,95 triliun, tercatat persentase penurunan penjualan mencapai 12,01% dan meningkat . Keadaan demand untuk rumah sakit sangat meningkat, namun hal ini juga disusul dengan penurunan minat pembelian rumah dan investasi real estate, penurunan saham APLN sangat terpengaruhi dalam pandemi ini, namun perlahan sektor Pengembangan properti mulai muncul kembali pada akhir tahun 2020.
Untuk gambaran mengenai dampak pandemi ini sendiri, dapat dirasakan dari berbagai sektor dalam negeri. PT Agung Podomoro mengalami kerugia berat terbesar selama 5 tahun terakhir dilihat dari penurunan nilai jual saham mereka pada 2020 itu sendiri. Pengembagan yang tersendat maupun terhenti dan konsumen yang sedang menjaga finansial mereka diambang faktor kabar akan adanya resesi membuat penjualan oleh marketing PT Agung Podmoro land mendapatkan penurunan penjualan, dapat disimpulkan baik supply maupun demand, baik dari PT Agung Podomoro Land atau perusahaan dibalik industri pengembangan properti tentu hanya memiliki pilihan untuk menahan kerugian hingga waktu perekonomian akan bangkit.
6.2 Perubahan Trend Otomatisasi atau Teknik Penjualan
Adanya pandemi COVID-19 telah menggeser tren properti saat ini. segmen penjualan dan pendapatan usaha pada paruh pertama tahun 2020 sebesar Rp 1,721 triliun. Angka ini mengalami penurunan terjadi sebesar 12,0 persen dibanding penjualan dan pendapatan pada periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 1,956 triliun. Penurunan juga terjadi pada segmen marketing sales pada periode ini menjadi sebesar Rp 531,8 miliar dari sebelumnya Rp 884,3 miliar pada semester I-2019. Pengakuan penjualan Perusahaan pada kurun yang sama tercatat sebesar Rp 1,119 triliun. Angka ini merosot dari sebelumnya senilai Rp 1,328 triliun. Adapun untuk segmen pendapatan berulang, APLN membukukan Rp 601,5 miliar atau sedikit lebih tipis dari pencapaian tahun lalu yang tercatat Rp 628,6 miliar
Setelah dilihat bahwa terdapat kelonjakan penjualan properti di wilayah sub-urban milik PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) sejak April 2020. Direktur Agung Podomoro Land (APL) Agung Wirajaya menyatakan bahwa jika sebelumnya lokasi selalu menjadi faktor utama dalam menentukan pilihan properti, kini faktor utama konsumen mulai beralih pada aspek kesehatan dan kelengkapan infrastruktur. Pada saat ini ternyata minat konsumen terhadap properti yang bernuansa alam, kawasan hijau di sub-urban semakin tinggi. Penjualan hampir semua proyek properti Agung Podomoro Land di kawasan sub-urban meningkat sejak April 2020. Salah satu contoh proyek properti Agung Podomoro Land yang sesuai kriteria tersebut adalah Podomoro Golf View. Proyek ini dekat dengan jalan tol Jagorawi dan LRT jalur Cibubur-Jakarta. Selain itu, proyek tersebut juga didukung infrastruktur teknologi informasi sehingga mempermudah akses komunikasi.
Selain penjualan dari proyek meningkat salah satu penjualan terbesar yaitu tingkat okupansi villa dan resort di Vimala Hills juga naik pesat lantaran banyak pemilik yang menetap di sana. Villa di Vimala Hills dengan ukuran besar, lima kamar justru terjual selama pandemi COVID-19. Sehingga total marketing sales dari tiga proyek diantaranya Vimala Hills, Podomoro Park Bandung, dan Podomoro Golf View mencapai lebih dari Rp120 miliar selama bulan Mei 2020. Konsep pembangunan villa membangun harmoni dengan alam telah menjadi visi dan karakter dari setiap proyek properti yang dibangun dan dikembangkan oleh Agung Podomoro Land selama bertahun-tahun. Itu sebabnya, selain kualitas produk yang memiliki standar tinggi, kawasan hunian Agung Podomoro Land mengusung spirit healthy living with style.
Pandemi COVID-19 ini telah membuat masyarakat beralih ke alam untuk menjaga dan memperkuat imunitas tubuhnya melawan virus corona. Apalagi pekerjaan dan aktivitas bisnis sekarang juga semakin mudah dengan adanya teknologi. Momen ini lah dapat dimanfaatkan oleh Agung Podomoro Land untuk memasarkan proyek-proyek hunian yang sesuai kebutuhan masyarakat saat ini. respon positif yang diberikan masyarakat dalam berinvestasi di unit bisnis Agung Podomoro membuktikan sektor properti terutama di wilayah Jawa Barat tetap solid. Agung Podomoro Lang selalu melihat situasi dan tren perilaku konsumen sejak pandemi di awal Maret 2020 lalu, ada tiga hal yang mempengaruhi keputusan pembelian aset properti pada proyek Agung Podomoro di Jawa Barat:
Aspek kesehatan dan kelengkapan infrastruktur, dimana masa pandemi ini masyarakat memiliki kesadaran tinggi untuk memprioritaskan kesehatan dan membutuhkan ruang terbuka hijau, adanya pancaran sinar matahari dan dukungan infrastruktur teknologi informasi.
Memberikan kemudahan akses yang mendukung mobilitas masyarakat. Meski lokasinya berada di luar Jakarta, selama sarana infrastruktur untuk mengakses ke pusat kota ataupun lokasi kerja tersedia, maka konsumen akan tetap memilihnya.
Saat pandemi berakhir, harga properti di wilayah-wilayah tersebut diperkirakan akan cenderung mengalami kenaikan. Situasi ini juga menjadi pertimbangan masyarakat untuk membeli properti. Keempat, rekam jejak dan kredibilitas pengembang semakin menjadi pertimbangan masyarakat dalam membeli properti.
6.3 Strategi PT Agung Podomoro Land
PT Agung Podomoro Land Tbk. (APL), perusahaan properti menerapkan kebijakan efisiensi untuk menghadapi pandemi Coronavirus Diseases (Covid-19). Antisipasi dan mitigasi ini dilakukan sesuai dengan kondisi Agung Podomoro Land secara menyeluruh. Terdapat beberapa langkah efisiensi itu diantaranya, jika dari sisi kepegawaian, Agung Podomoro Land tidak melakukan penerimaan karyawan baru, tidak memperpanjang perjanjian kerja waktu tertentu dari karyawan yang sudah habis kontrak, menghentikan program magang, dan menunda kenaikan pangkat karyawan. Pada Agung Podomoro Land juga telah melakukan penyesuaian gaji seluruh karyawan pada bulan Mei lalu. Agung Podomoro Land juga akan membatasi jam kerja sehingga tidak ada lembur dan tidak menaikkan upah pokok dan tunjangan-tunjangan pada tahun 2020.
Agung Podomoro Land memiliki strategi efisiensi lainnya adalah tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat perayaan atau seremoni. Dengan strategi itu biaya marketing dan promosi akan lebih efisien. Selain itu kebijakan efisiensi juga berjalan seiring dengan pembatasan kegiatan operasional kantor, baik dalam hal kerja maupun jumlah karyawan yang bekerja di kantor. Hal ini sejalan dengan pembatasan jam operasional beberapa pusat perbelanjaan dibawah APL Group seperti Central Park, Neo Soho, Kuningan City, Baywalk, Mall Emporium Pluit dan Senayan City.
Strategi lain dari Agung Podomoro Land antara lain mempromosikan proyek dalam pengembangan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD). Proyek yang dirancang dengan konsep ini adalah Podomoro Golf View di Cimanggis dan Podomoro Golf Park Bandung. Kedua proyek pembangunan tersebut Agung Podomoro Land memberikan kelengkapan dengan keberadaan stasiun transit. Selain itu, Agung Podomoro Land akan mengembangkan strategi dengan mengembangkan rumah kecil yang sehat. Hal tersebut menjawab semua tantangan pengeluaran masyarakat yang kini lebih memilih untuk aspek kesehatan. Beberapa inovasi yang dilakukan Agung Podomoro Land pada produk yang ditawarkan juga terus dilakukan. Agung Podomoro Land juga menyesuaikan keinginan dan kebutuhan masayarakat berupa rumah. Sebagai fasilitas pelengkap, dibangun ruang terbuka dan ruang komunal yang lebih luas, sirkulasi udara, dan hunian dengan paparan cahaya matahari, Hasilnya, terjadi peningkatan akan kinerja penjualan rumah pada semester pertama tahun ini.
6.4 BMC Pasca Covid-19
6.5 Action Plan
DAFTAR PUSTAKA
Admin. (2020, Desember 19). Annual Report 2019. Diambil kembali dari Agung Podomoro Land: https://agungpodomoroland.com/page/annualreport/Annual- Report-2019
Baskoro, S. (2020, mei 31). https://industri.kontan.co.id/news/sejarah-baru-ciputra- meraup-rp-130-miliar-dari-penjualan-rumah-lewat-online. Retrieved from https://industri.kontan.co.id/.
britama. (2012, november 4). https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan- profil-singkat-elty/. Retrieved from https://britama.com/.
idnfinancials. (2021, January 5). https://www.idnfinancials.com/id/apln/pt-agung- podomoro-land-tbk. Retrieved from https://www.idnfinancials.com/.
Mahardhika , L. A. (2021, january 4). https://market.bisnis.com/read/20210104/93/1338152/nilai-tukar-rupiah- terhadap-dolar-as-hari-ini-senin-4-januari-2021. Retrieved from https://market.bisnis.com/r.
Putra, A. R. (2020, April 6). https://upperline.id/post/pt-agung-podomoro-land-tbk- mengumumkan-perubahan-peringkat-oleh-moodys. Retrieved from https://upperline.id/.
winarto, y. (2020, November 17). https://industri.kontan.co.id/news/agung-podomoro- apln-bukukan-marketing-sales-rp-25-triliun-per-oktober- 2020#:~:text=PT%20Agung%20Podomoro%20Land%20Tbk,senilai%20Rp%202% 2C5%20triliun.&text=Kontribusi%20terbesar%20berasal%20dari%20penjualan,s ebesar%20Rp%2. Retrieved from https://industri.kontan.co.id/.
Administrator. (2016, Desember 18). Scanning the Environment: PESTEL Analysis.
Retrieved from Business to You: https://www.business-to-you.com/scanning- the-environment-pestel-analysis/
Analysis, P. (n.d.). What is PESTLE Analysis? An Important Business Analysis Tool.
Retrieved from https://pestleanalysis.com/what-is-pestle-analysis/
Christopher Masinde Indiatsy, M. S. (2014). The Application of Porter’s Five Forces Model on Organization Performance: A Case of Cooperative Bank of Kenya Ltd. European Journal of Business and Management .
Dipanwita Bhattacharjee, M. D. (2015). COMPETITIVE PROFILE MATRIX: A THEORETICAL
REVIEW. ABAC Journal .
Gomatesh M. Ravanavar, D. P. (2012). Strategic Formulation Using Tows Matrix.
International Journal of Research and Development .
Grundy, T. (2006). Rethinking and reinventing Michael Porter’s five forces model.
Strategic Change.
Jurevicius, O. (2013, April 25). Value Chain Analysis. Retrieved from Strategic Management Insight: https://strategicmanagementinsight.com/tools/value- chain-analysis.html
M. Pazouki, S. J. (2017). Strategic management in urban environment using SWOT and.
Global J. Environ. Sci. Manage., 3.
Mohammad Reza Shojaei, N. S. (2010). Strategic planning for a food Industry Equipment manufacturing factory,. ASIAN JOURNAL OF MANAGEMENT RESEARCH.
Paradigm, V. (n.d.). What is Value Chain Analysis? Retrieved from https://www.visual- paradigm.com/guide/strategic-analysis/what-is-value-chain-analysis/
Shanewaz Mahmood Sohel, A. M. (2014). Competitive Profile Matrix (CPM) as a Competitors' Analysis Tool: A Theoritical Perspective. Research Gate.
Zulkarnain, A. (2018). Analysis of IFE, EFE and QSPM matrix on business development strategy. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science.
Prima, Benedicta. 2020. Kontan Investasi. Juni 30. Diakses Januari 08, 2021. https://investasi.kontan.co.id/news/agung-podomoro-apln-menderita-kerugian-rp-325-miliar-pada-kuartal-i-2020#:~:text=21%2C99%202.30%25-,Agung%20Podomoro%20(APLN)%20menderita%20kerugian%20Rp%20325,miliar%20pada%20kuartal%20I%202020.
Sidik, Syahrizal. 2020. CNBC Indonesia. 30 Juli. Diakses Januari 08, 2021. https://www.cnbcindonesia.com/market/20200730114651-17-176471/gegara-corona-lippo-karawaci-agung-podomoro-catat-rugi.
Share with your friends: |